Resensi Novel Kala
Aku Datang sebagai Dosa yang Kau Perbuat
Identitas Buku
Judul : Kala
Pengarang : Syahid Muhammad
dan Stefani Bella
Penerbit : Gradien
Mediatama
Tahun terbit : 2017
Halaman : 348 halaman
Ukuran : 13 x
19 cm
ISBN :
978-602-208-155-5
Pendahuluan
Novel Kala merupakan karya kolaborasi antara Syahid Muhammad dengan Steffani Bella. Bagi sebagian orang yang gemar membaca berbagai kisah di mini blog semacam Tumblr tidak asing dengan nama pena eleftheriawords dan hujanmimpi. Novel ini menjadi karya pertama bagi Syahid Muhammad atau yang biasa dikenal dengan Iid. Bagi Steffani Bella, Kala menjadi karya keduanya. Pada novel ini, merupakan cara penulis untuk menyampaikan tentang segala resah, imajinasi, masa lalu maupun masa depan. Begitulah kisah ini akhirnya dihasilkan, bagaimana mereka menuangkan segala yang memenuhi pikiran dan merangkainya menjadi rentetan kalimat penuh diksi yang kemudian menghasilkan cerita utuh yang siap untuk dinikmati.
Isi Resensi
Kisah ini berawal karena luka-luka dari masa lalu pada
dua peran yang dipertemukan oleh semesta. Saka dan Lara akhirnya dipertemukan
pada hal-hal yang tidak pernah diduga oleh keduanya, bagaimana semesta
berkonspirasi untuk membuat mereka bertemu pada acara pameran seni hasil
kolaborasi dari komunitas fotografi dan komunitas menulis yang mereka ikuti.
Masing-masing dari mereka memiliki masa lalu yang penuh luka dan tak pernah mereka
bagi kepada siapapun, yang akhirnya membuat keduanya menjadi tertutup akan
dunia luar dan menolak bersosialisasi dengan orang-orang baru. Namun, pertemuan
manis tersebut telah membuat Saka dan Lara menemukan diri mereka kembali utuh
dan mencoba membuka diri. Pertemuan pada pameran singkat mereka selama beberapa
hari di Bandung telah membuat semesta senang dengan memberikan mereka
kejutan-kejutan kecil pada pertemuan-pertemuan selanjutnya. Hingga terbentuklah
kisah baru dalam perjalanan kehidupan mereka yang berbeda dari sebelumnya.
Kala berkisah tentang luka lama, hubungan, jarak, dan
perspektif mereka dalam menghadapi pola keteraturan dan tidak teratur hidup
dari keduanya. Hingga kekecewaan yang akhirnya membuat mereka berada pada
keputusan yang bertentangan dengan apa yang selama ini pernah diyakininya. Dan
sebuah penerimaan bahwa keduanya telah menjalani peran mereka masing-masing
sebagai pengantar pesan berisi makna utusan semesta.
Dari perjumpaan pertama keduanya sudah saling menyukai. Tapi tidak ada yang berani untuk mengutarakan. Barulah di hari terakhir pameran mereka memutuskan untuk berpacaran. Setelah Saka berhasil meyakinkan bahwa jarak bukanlah masalah bagi mereka berdua. Bulan demi bulan berlalu. Seperti biasa dalam hubungan ada pasang surut yang terjadi. Permasalahan mulai timbul saat Lara merasa Saka terlalu santai. Saka yang seorang freelancer, suka dengan tiba-tiba memutuskan bepergian ketika dihimpit deadline, dan berbagai ketidakteraturan lainnya. Sementara Lara adalah orang yang sangat teratur, semua sesuai dengan jadwal.
Kelebihan Buku
Pada novel ini terdapat banyak kumpulan puisi yang
membuat pembaca akan hanyut pada cerita yang disajikan. Pemilihan diksi yang
digunakan oleh penulis juga sangat bagus, sehingga membuat pembaca terenyuh
saat membacanya. Selain itu, pada novel ini menghadirkan dua sudut pandang yang berbeda antara Saka dan Lara,
hal ini membuat novel ini menarik. Novel ini juga memiliki sampul yang simpel
namun unik.
Kekurangan Buku
Sayangnya pada cerita ini memiliki alur yang gantung,
namun hal ini juga tidak mengurangi keunikan dari novel ini. Selain itu, pada
karya ini lebih sering menggunakan bahasa asing antara percakapan Saka dengan
Lara.
Komentar
Posting Komentar